role play

Penerapan Metode Role Playing dalam Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa XII AKL 3 SMK 1 Pancasila Ambulu

ABSTRAK

Banyak faktor yang memengaruhi proses belajar mengajar, baik yang bersifat internal maupun yang bersifat eksternal. Salah satu diantaranya adalah masalah minat yang dimiliki oleh siswa itu sendiri. Minat adalah faktor penting dalam proses pembelajaran karena dengan minat yang tinggi diharapkan hasil belajar dan semangat siswa dalam belajar semakin meningkat. Di samping itu guru perlu mengubah variasi metode yang digunakan, misalkan dengan menerapkan metode role playing (belajar dengan cara memainkan peran). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan subjek siswa/siswi XII AKL 3 di SMK 1 PANCASILA AMBULU yang berjumlah 20 orang dengan melaksanakan tiga siklus pembelajaran. Penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan minat belajar dan pemahaman siswa terhadap pembelajaran PAI dan BP dengan menerapkan metode role playing.

Key words : Pembelajaran PAI dan BP, Metode Role Playing,  dan minat belajar

Siswa Siswi XII AKL 3 merupakan salah satu kelas di tingkat akhir di SMK 1 Pancasila Ambulu. Kelas pada jurusan akuntansi dipandang sebagai kelas yang seringkali aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Namun, pada kelas XII AKL 3 tahun ini peneliti menemui beberapa masalah, baik dalam proses pembelajaran maupun dalam keaktifan belajar. Kemungkin hal tersebut dapat terjadi karena siklus pandemi covid 19 yang tidak segera berakhir mengakibatkan anak-anak kehilangan semangat belajar. Pandemi Covid 19 yang terjadi mengharuskan siswa siswi di SMK 1 Pancasila Ambulu melakukan aktivitas  belajar dari rumah (daring). Pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya, terlihat minat belajar yang masih rendah sehingga hasil pembelajarannya juga belum maksimal atau tidak sesuai KKM. Besar kemungkinan hal ini dilatarbelakangi oleh beberapa hal, misalnya penerapanan metode pembelajaran yang digunakan kurang update, proses pembelajaran yang dilaksanakan pada jam terakhir  dan cuaca di siang hari yang kurang mendukung.

Untuk menetapkan solusi terhadap permasalahan di atas maka penelitin mencoba menerapkan metode role playing dengan harapan minat belajar siswa semakin meningkat dan hasil pembelajaran juga maksimal. Untuk menerapkan metode tersebut dipersiapkan langkah-langkah pembelajaran seperti kompetensi yang hendak dicapai, materi ajar, membuat program pembelajaran menggunakan metode role playing dengan membentuk beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai 5 orang, waktu pelaksanaan, instrument penelitian dan alat evalusi.

Apa itu Metode Role Playing  ?

            Menurut Martinis Yamin, role playing atau bermain peran adalah metode yang melibatkan interaksi antara dua siswa atau lebih tentang suatu topik atau situasi.

Pembelajaran dengan metode bermain peran (role playing) adalah pembelajaran dengan cara seolah-olah berada dalam suatu situasi untuk memperoleh suatu pemahaman tentang suatu konsep.

Apa yang dimaksud dengan Minat Belajar ?

Menurut Drs.Dimyati Mahmud (1982), minat adalah sebagai sebab yaitu kekuatan pendorong yang memaksa seseorang menaruh perhatian pada orang, situasi atau aktivitas tertentu dan bukan pada yang lain, atau minat sebagai akibat yaitu pengalaman efektif yang distimular oleh hadirnya seseorang atau sesuatu objek, atau karena berpartisipasi dalam suatu aktifitas. Selain faktor kecerdasan, hal yang dimiliki oleh sesorang untuk mencapai prestasi yang baik adalah faktor minat. Segala hal yang dilakukan tanpa diimbangi dengan minat yang kuat maka akan berjalan kurang efektif dan efisien.

Siswa kelas XII AKL 3 A yang berjumlah 20 orang terdiri dari 6 orang laki-laki dan 14 orang perempuan. Terdapat dua proses yang dilakukan di kelas saat menerapkan metode role playing. Pada minggu pertama pertemuan siswa siswi diajak belajar bermain peran dengan cara membuat teks naskah atau scenario. Selanjutnya pada minggu kedua siswa siswi harus memainkan peran sesuai dengan naskah atau skenaro yang telah disusun. Pada proses ini anak- anak terlihat senang dan terhibur dengan pertunjukan yang disajikan oleh kelompok-kelompok di dalam kelas. Meskipun belajar dalam suasana yang santau,  siswa siswi  terlihat semangat dan cukup antusias belajar di kelompoknya masing- masing karena sebelumnya telah diberi arahan tentang langkah-langkah yang harus mereka lakukan di kelompoknya masing-masing.

Kegiatan pembelajaran ini dilakukan sebanyak 3 kali. Berdasarkan hasil observasi dalam proses pembelajaran ditemui perubahan peningkatan minat belajar siswa yang semula hanya menerapkan metode ceramah. Adapun rata-rata prosentase hasil observasi minat belajar siswa dari pertemuan siklus yang pertama adalah 64.60 %, pada siklus ke dua 69.20 % dan pada siklus ke tiga adalah 78.20 %. Pencapaian ini sangat sesuai dengan rumusan masalah sebelumnya yaitu dengan menerapkan metode pembelajaran role playing diharapkan minat belajar meningkat.      

 Jadi, dapat disimpulakan bahwa penerapan metode role playing pada mata pelajaran PAI dan BP dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas XII AKL 3 di SMK 1 Pancasila Ambulu. Peneliti memiliki harapan yang tinggi kepada sesama rekan-rekan pendidik untuk selalu melakukan inovasi-inovasi dalam pembelajaran, salah satu diantaranya adalah memvariasikan metode pembelajaran agar proses pembelajaran menjadi menyenangkan, siswa semangat dan termotivasi serta mendapatkan hasil prestasi belajar yang maksimal

DAFTAR PUSTAKA

  • Buletin Pelangi Pendidikan (Buletin Peningkatan Mutu Pendidikan SLTP), Volume 6 No. 1 Tahun 2003.
  • Depdiknas. 2013. Kurikulum 2013 Mata Pelajaran PAI Untuk SMK. Jakarta: Pusat Kurikulum Depdiknas.
  • Effendi. 1995. Filsafat Komunikasi. Bandung; Remaja. Rosdakarya.
  • http: //ekarasi.blogspot.com/2013/2014/hakikat-pembelajaran-pengertian
  • http://pakguruonline.pendidikan.net ( Diakses Tgl 10 Juni 2012 )
  • Karjawati, 1995. Hubungan antara penggunaan metode mengajar, pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dan pengataman mengajar guru dengan tingkat motivasi beiajar geografi siswa SMA Negeri di Kotamadya Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Malang. Program Sarjana IKIP Malang.
  • Rustaman, Y. Nuryani, dkk. 2005. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: UM Press.
  • Sumaatmadja, N. 1997. Metodologi pengajaran geografi. Bandung. Bina Aksara
  • Syaifullah. M. 1995. Motivasi belajar pembelajaran dan upaya-upaya peningkatannya. Malang: IKIP Malang.
  • The Liang Gie. 1985. Cora Belajar efisien. Yogyakarta: UGM Press.
  • Walgito, B. 1981. Bimbingan penyuluhan di sekolah. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM.
  • Yamin, Martinis. Strategi pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung Persada Press.

Author : Nur Laily Fauziyah, S.Pd.I

Editor : Friska Marlia Sukarno Putri, S.Pd